Analisis Novel Sunset dan Rosie Karya Tere Liye dan Novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata Ditinjau Perspektif Psikologi Sastra

  • Asri Yulianda Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia - Universitas Al Washliyah Labuhanbatu
  • Mei Sari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia - Universitas Al Washliyah Labuhanbatu
  • Saprida Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia - Universitas Al Washliyah Labuhanbatu
Keywords: perbandingan, novel, psikologi, sastra

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang analisis penokohan terdapat pada novel Sunset & Rosil Karya Tere Liye dan Novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata ditinjau perspektif psikologi sastra. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif  yang mendeskripsikan kedua novel perspektif psikologi sastra. Penelitian kualitatif yang mengedepankan analisis isi novel Sunset & Rosil Karya Tere Liye dan Novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata.Adapun data penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primernya adalah kedua novel yang diteliti, sedangkan data sekundernya adalah penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Data di analisis dan ditafsirkan setiap kalimat/paragraf untuk memperoleh maknanya.Untuk menguji data, digunakan reduksi data dengan menyusun kembali data-data yang diperoleh dengan memilah data yang relevan dengan psikologi sastra. Setelah data ditafsirkan, kemudian data di analisis dengan cara mengumpulkan data, menyeleksi data, dan menysun laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Sunset & Rosil karya Tere Liye dan novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata ditinjau perspektif psikologi sastra dideskripsikan sikap ikhlas, jujur, adil, kesabaran, dan suka memaafkan orang lain. Novel “Sirkus Pohon” karya Andrea Hirata menceritakan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat di salah satu kampung di Tanjong Lantai, Belitung. Masyarakat yang kondisi perekonomiannya menengah ke bawah. Di mana mereka harus berjuang untuk mencari nafkah setiap hari. Sebuah pengharapan agar setiap bulan mendapatkan gaji tetap.Sobri, pemuda kampung yang tidak mempunyai pekerjaan tetap berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang tetap. Ketika seluruh saudaranya sudah mapan, berkeluarga, dan bekerja layaknya orang kantoran. Selain Sobri, tokoh lain yang ditonjolkan pada cerita kali ini adalah Tegar dan Tara. Muda-mudi yang bertemu tidak sengaja di taman. Andrea Hirata menyisipkan sebuah cerita asmara yang berbeda pada kedua.Di sini, Andrea Hirata menceritakan sebuah perjuangan tentang cinta pertama seorang muda-mudi sejak bertemu pertama. Cinta yang harus diperjuangkan walau terlihat samar, cinta yang tetap dikejar walau sia-sia. Sejatinya, tidak ada yang sia-sia walau kenyataannya tidak berarti.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abraham, Ihsan. 2017. Struktur Kepribadian Tokoh dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar.Kembara:Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Vol 3, No 1, April 2017. Diakses tanggal 18 Februari 2019.
Asri, Yasnur. 2010. Sosiologi Sastra: Teori dan Terapan. Padang: Tirta Mas.
Budianti, Melani dkk. 2003. Membaca Sastra: Pengantar Memahami Sastra untuk Perguruan Tinggi. Magelang: Indonesiatera.
Ekoyanantiasih, Ririen. 2016. Majas Metafora dalam Pemberitaan Olahraga di Media. (Online) tersedia (http://repository.widytama.ac.id) diakses tanggal 27 Juni 2019.
Emzir, & Rohman, S. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Iqbal, Muhammad. 2017. Kepribadian Real Self dan Ideal Tokoh Utama pada Novel Gornathoh Karya Radwa Ashour (Kajian Psikologi Sastra). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017, http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/). Diakses tanggal 6 Januari 2019.
Manaf, Ngusman Abdul. 2008. Semantik Bahasa Indonesia: Teori dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Offset.
Nurfitriani, Siti. 2017. Realitas Sosial dalam Novel Pulang Karya Leila. S. Chudori: Kajian Strukturalisme Genetik.Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Vol 17, No 1, April 2017, hlm 98-107. Diakses tanggal 12 Maret 2019.
Prayitno,Teguh Hadi. 2013. Sastra Jurnalistik: Menyelisik Mafia Hukum. Yogyakarta:Tiara Pustaka.
Priyatni, Tri Endah. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak dalam kajian Strukturalisme, Sosiologi, Semiotika, hingga Penulisan Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahmi. 2017. Strategi Kesantunan Positif dalam Tindak Tutur pada Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra,Volume 16 Nomor 2 Juli 2017 http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/. Diakses tanggal 6 Januari 2019.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukarno. 2017. Makna dan Fungsi Ungkapan Metaforis dalam Wacana Hukum pada Surat Kabar Harian Jawa Pos. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Vol 17, No 1, April 2017, 15-28 diakses tanggal 20 Juli 2019.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Terjemahan Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Published
2019-09-03